Kali ini Kitasipil akan membahas mengenai pekerjaan tiang pancang, dan proses pemancangan. Mungkin pekerjaan ini sering kita lihat pada item pondasi pada proyek skala menegah hingga besar.
Seperti yang kita ketahui tiang pancang semakin banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi bangunan seperti pada gedung bertingkat, jembatan, dermaga, menara, gedung-gedung industri, dan lain-lain. Bangunan tersebut adalah konstruksi-konstruksi cenderung memiliki dan menerima beban yang relatif berat. Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi untuk bangunan yang mampu menyalurkan semua beban yang bekerja pada struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman lapisan tanah keras.
Gambar tiang pancang beton pracetak via bea-indonesia.org
Secara umum, Penentuan Jenis pondasi didasarkan pada penyelidikan Tanah, Jenis penyelidikan tanah yang kerap dilakukan adalah Test SPT atau CPT. Selain itu, Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi biasanya berdasar pada anggapan bahwa adanya beban yang besar, dan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup, sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak (lembek) sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan.
Beberapa Keuntungan Penggunaan Pondasi Tiang Pancang antara lain:
1. Kualitas produk terjamin karena produk tiang pancang (pile) yang akan digunakan merupakan hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan. serta kualitasnya seragam dan dibuat masal pada lokasi tertentu sehingga kontrol mutu produk dapat dilakukan sebelum tiang pancang digunakan).
2. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi dan lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan.
3. Di Indonesia, peralatan pancang yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan.
4. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan bangunan yang mempergunakan pondasi tiang pancang.
5. Waktu pengerjaannya relatif cepat dan pelaksanaannya pun relatif lebih mudah.
6. Biaya yang dikeluarkan lebih murah dari pada tipe pondasi dalam lain, contohnya bored pile.
7. Dapat langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya,
Pemeriksaan material tiang pancang yang harus dilakukan antara lain adalah:
1. Material yang diterima dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Harus dipastikan kode dan tanggal produksi sesuai dengan yang dilampirkan pada surat pengiriman barang.
2. Harus diperiksa kembali bahwa material tidak ada yang retak, cacat dan pecah, apabila ada yang retak, cacat atau pecah. Maka, harus dipisahkan untuk direpair oleh produsen tiang pancang sebelum digunakan.
3. Ukuran penampang dan panjang harus sesuai dengan spesifikasi dan penempatannya pada gambar konstruksi.
4. Umur beton harus sudah memadai untuk dipancang,jika masih belum cukup umur betonnya maka dipisahkan dulu hingga tercapai umur betonnya.
Persiapan tiang pancang untuk pemancangan antara lain:
1. Tiang pancang diberi tanda (marking) dengan cat merah setiap jarak 0,5 m dari ujung bawah tiang pancang sampai ke pangkalnya.
2. Untuk tiang sambungan, angkanya harus melanjutkan angka dari tiang yang disambung.
3. Tiang sambungan harus selalu diposisikan di dekat titik pancang yang sedang dikerjakan agar proses pengambilan tiang menjadi tidak terlalu lama, apabila pekerjaan tersebut diperlukan penyambungan tiang pancang.
Gambar tiang pancang yang telah disusun
Proses Pemantau Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang
Di bagian ini dibahas secara singkat dan garis besar mengenai pemantauan pekerjaan pemancangan tiang pancang beton pra-cetak (precast concrete pile).
1. Tim surveyor menentukan titik-titik dimana posisi tiang pancang akan diletakkan, penentuan ini harus berdasarkan gambar konstruksi yang telah ditentukan oleh konsultan perencana. Jika sudah tepat titik mana yang akan dipancang, pekerjaan tiang pancang sudah dapat dimulai.
Gambar Persiapan Alat Survey
2. Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara lain tiang pancang (Pile), Alat Pancang (Baik itu Drop Hammer atau Hydrolic Hammer), Service Crane.
Gambar Persiapan Alat Pancang
3. Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke alat pancang menggunakan service crane. Dengan service crane tiang dipasangkan ke alat pemancang saat alat pemancang telah berah tepat di area titik pemancangan.
Gambar Illustrasi Pengangkatan Tiang Pancang
4. Tiang pancang telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa vertikalitasnya dari dua arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi kemiringan mengikuti ketentuan spesifikasi alat dan spesifikasi teknis, pemeriksaan dapat dilakukan dengan bandul, apabila kondisi angin tidak menggangu posisi bandul. Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer dan ladder alat pancang, jika tidak sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah, pekerjaan tersebut harus dipantau berkala oleh operator dan juga helper.
5. Counter harus mencatat jumlah pukulan setiap 0,5 m atau setiap 1 m.
6. Selama pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak boleh melebihi 2,5 m, kecuali atas persetujuan direksi pekerjaan.
7. Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan tiang. Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus dengan tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material.
Gambar Pengelasan Sambungan Tiang Pancang
8. Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set
– Harus sesuai dengan syarat dari Konsultan Perencana untuk Drop hammer
– Dicatat sesuai dengan ram stroke yang terjadi untuk Hydraulic hammer
9. Pemancangan menggunakan Drop Hammer dihentikan bila telah mencapai tanah keras/final set sudah dicapai (end-bearing pile) yang ditentukan (kalendering test).Sedangkan, bila menggunakan jasa pancang menggunakan Hydraulic Hammer jika terdapat dial pembebanan yang menunjukkan tekanan hidrolik terdiri dari empat silinder untuk menekan tiang pancang ke dalam tanah sampai diketahui kedalaman tanah kerasnya. Pembahasan kalendering test.
Gambar Pelaksanaan Pengujian Kalendering Test
Untuk kali ini pembahasan Kitasipil mengenai pekerjaan tiang pancang cukup sampai disini dan semoga bermanfaat..