Kali ini kitasipil akan membahas teknik membuat bangunan tahan gempa. Penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Gambar sketsa bangunan tahan gempa via spacehistories.com
Di Indonesia, banyak memiliki daerah yang rawan gempa. Kerugian akibat gempa bumi tidak hanya disebabkan oleh faktor dari gempa itu sendiri. Akan tetapi, dapat diakibatkan oleh kekuatan bangunan tersebut yang kurang baik. Gempa bumi merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu diperlukan persiapan mitigasi untuk menghadapinya. Salah satu cara yang dapat kita lakukan dengan membuat bangunan tahan gempa. Bangunan tahan gempa disini, bukan diartikan bahwa dengan menggunakan prinsip ini akan menjamin bangunan ini akan menjadi anti terhadap gempa. Karena setiap bangunan yang berdiri di atas tanah tentu akan mengalami getaran gempa.
Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman gempa bumi yang telah terjadi, seperti yang terjadi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh yang mengakibatkan korban jiwa maupun dari segi materil. Banyak negara maju di dunia yang belajar dari pengalaman bencana gempa bumi di masa lalu, seperti Jepang. Menurut berita yang dilansir sbs.com.au, Jepang mengalami gempa 6,9 SR dengan pusat gempa pada kedalaman 404 km mengguncang Tokyo dan bagian timur Jepang pada Rabu pagi (4/9/2013), Meski kekuatan gempa diperkirakan dapat merusak rumah penduduk. Namun ternyata gempa ini tidak menimbulkan dampak kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Hal ini karena Jepang telah menerapkan mitigasi bencana yang baik, dengan membuat bangunan tahan gempa. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan dapat bertahan dari getaran gempa serta memiliki flexibilitas untuk meredam getaran tersebut. Teknik bangunan tahan gempa yang akan Kitasipil jelaskan di bawah ini hanya merupakan suatu prinsip mitigasi bencana, bukan semata-mata ingin berprinsip bahwa dengan menggunakan teknik ini bangunan pasti tidak akan hancur oleh gempa bumi. Manusia hanya berupaya, tetapi Allah lah yang menentukan.
Berikut ini teknik membuat bangunan tahan gempa antara lain:
1. Menggunakan balok lintel diatas Kusen
2. Dinding dengan kolom dibuat menyatu dengan besi angkur
3. Dinding bangunan dibuat dari material ringan
4. Gunakan Rangka kuda-kuda atap dari bahan yang ringan, seperti baja ringan atau alumunium
5. Setiap 12 m2 dinding bangunan harus memiliki kolom
6. Rangka kuda-kuda atap harus terikat kuat dengan ring balok, agar tidak terlepas
7. Sambungan besi lintasan sesuai pedoman yaitu 40D, beserta bengkokan kait agar tidak mudah terlepas
8. Perhitungan dimensi struktural bangunan dengan menambahkan beban gempa ke dalamnya
9. Denah bangunan simetris, akan pembagian pembebanan menjadi seimbang
10. Mutu beton sesuai dengan perhitungan struktur, spesi campuran untuk pekerjaan pasangan batu bata sesuai pedoman SNI
11. Desain pondasi yang sesuai dengan beban yang dipikul dan daya dukung tanah
Demikianlah pembahasan Kitasipil mengenai teknik membuat bangunan tahan gempa. Semoga bermanfaat…