Pembangunan infrastruktur yang merata sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia, salah satunya adalah proyek jalan raya. Proyek jalan raya di Indonesia diharapkan mampu mempermudah transportasi masyarakat baik di desa, maupun di kota. Pembangunan jalan juga dapat menambah laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Kita sebagai pengguna jalan tentu menginginkan jalan yang berkualitas baik. Pembangunan jalan raya yang buruk akan menyebabkan kerusakan dini pada konstruksi jalan. Kerusakan jalan raya seperti jalan berlubang, jalan amblas dapat membahayakan bagi pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor, karena dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Sehingga diperlukan penanganan segera terhadap kerusakan jalan.
Jika jalan rusak belum tertangani dengan cepat, sebaiknya kita sebagai masyarakat pengguna jalan harus turut ikut ambil andil membantu mengurangi dampak dari kerusakan jalan tersebut, seperti melakukan penimbunan jalan yang berlubang dengan material di sekitar kita seperti, dengan puing-puing bangunan yang terbuang, pasir, tanah atau dengan material apapun yang dapat meminimalisir dampak dari kerusakan jalan yang berlubang.
Adapun perlunya aspek lain yang harus diperhatikan yaitu menghindari kerusakan dini pada proyek jalan raya yang disebabkan oleh beberapa faktor yang akan kitasipil bahas di bawah ini:
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya kerusakan jalan raya antara lain:
1. Drainase yang tidak berfungsi/tidak adanya drainase
Salah satu item penting pada proyek jalan adalah drainase atau saluran, suatu jalan yang tidak memiliki saluran/drainase atau yang drainasenya tersumbat, akan mengakibatkan air menjadi tergenang di badan jalan. Air pada asphalt hotmix akan mengakibatkan terjadi pelepasan butiran agregat asphalt hotmix atau mengurangi daya lekat aspal sehingga jalan akan mudah terjadi kerusakan.
2. Mutu Asphalt Hotmix yang tidak baik
Sebelum dilakukan pengaspalan, harus dilakukan Job Mix Design (JMD) dan memiliki Job Mix Formula (JMF) agar menghasilkan mutu asphalt hotmix yang sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan.
3. Overtonase (kelebihan beban tonase) kendaraan
Salah satu faktor yang sering mengakibatkan kerusakan dini pada jalan raya adalah overtonase/overloading kendaraan seperti truk, tronton, dan lain-lain. Beban sumbu suatu kendaraan yang melintasi jalan raya harus sesuai dengan ketentuan yang telah dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Dinas Perhubungan, Oleh karena itu, diperlukan peran fungsi dari jembatan timbang, dan jenis kendaraan melewati jalan sesuai dengan kapasitas dan tipe yang kendaraan yang dipersyaratkan.
4. Kesalahan perencanaan tebal perkerasan jalan
Kerusakan jalan raya juga dapat disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan tebal perkerasannya, Oleh karena itu diperlukan pengambilan data-data yang tepat sesuai yang dibutuhkan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan.
5. Lapis pondasi agregat yang tidak padat
Umumnya konstruksi jalan raya memiliki lapisan Lapis Pondasi Agregat Klas A maupun Lapis Pondasi Agregat Klas B. Pelaksanaan lapis pondasi agregat yang tidak padat atau tidak sesuai yang dipersyaratkan akan menyebabkan aspal hotmix diatasnya menjadi bergelombang atau menjadi tidak stabil menahan terhadap beban lalu lintas di atasnya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan kepadatan Lapis Pondasi Agregat sebelum dilakukan pengaspalan menggunakan pengujian kepadatan lapangan dengan alat conus pasir (Sand Cone Test)
6. Kondisi konstruksi tanah dasar yang tidak stabil
Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan penyelidikan teknis terhadap tanah dasar, agar dapat dilakukan penanganan teknis yang sesuai keadaan kondisi tanah dasar tersebut.
7. Faktor bencana alam
Untuk faktor bencana alam memang sulit kita hindari, seperti kerusakan jalan akibat gempa bumi atau bencana banjir dan lainnya. Namun kita perlu mengambil pelajaran yang terjadi dengan beupaya membuat konstruksi jalan yang lebih pada daerah yang rawan bencana alam.
8. Pelaksanaan pekerjaan pengaspalan yang tidak baik
Untuk menghidari kerusakan dini pada jalan, pelaksanaan pekerjaan pengaspalan harus diperhatikan, seperti jumlah passing, suhu aspal saat penghamparan, tebal asphalt hotmix yang dihampar, dan yang lainnya.
9. Tidak dilakukan perawatan jalan secara berkala
Jalan yang telah mulai mengalami kerusakan apabila ditangani dengan segera akan menyebabkan kerusakannya semakin parah. Oleh karena itu diperlukan perawatan jalan secara berkala oleh instansi terkait agar tidak membahayakan masyarakat pengguna transportasi terutama pengendara sepeda motor.
Demikian penjelasan Kitasipil mengenai beberapa penyebab kerusakan dini pada jalan raya. Semoga bermanfaat…